Minggu 1
a. Definisi Etika dan Bisnis
Etika adalah suatu konsepsi tentang
perilaku benar dan salah (Lawrence, Weber dan Post, 2005). Etika menjelaskan
kepada kita apakah perilaku kita bermoral atau tidak berkaitan dengan hubungan
kemanusiaan yang fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada
orang lain dan bagaimana kita inginkan meraka berpikir dan bertindak kepada
kita.
Selanjutnya, bisnis adalah
aktivitas terorganisir untuk memenuhi kebutuhan dengan menciptakan barang atau
jasa dalam rangka mendapatkan keuntungan serta meningkatkan kualitas hidup.
b. Etika Bisnis
Menurut Muslich (2004: 9) etika
bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan
dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal dan secara ekonomi atau sosial,
dan pengetrapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan
bisnis.
c. Etika
Moral, Hukum dan Agama
Menurut Sonny Keraf etika moral menjadi tolak ukur
yang dipakai masyarakat untuk menentukan baik buruknya tindakan manusia sebagai
manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat atau sebagai orang dengan jabatan
tertentu atau profesi tertentu.
Hubungan etika dan hukum secara umum, kebanyakan
orang percaya bahwa sifat mematuhi hukum adalah juga sifat yang beretika.
Etika mendukung keberadaan agama, dimana etika
sanggup membantu manusia dalam menggunakan akal pikiran untuk memecahkan
masalah. Pada dasarnya agama memberikan ajaran moral untuk menjadi pegangan
bagi perilaku para penganutnya.
d. Klasifikasi etika
1. Etika
Normatif
Etika normatif merupakan cabang etika yang
penyelidikannya terkait dengan pertimbangan-pertimbangan tentang bagaimana
seharusnya seseorang bertindak secara etis.
2. Etika
Terapan
Etika terapan merupakan sebuah penerapan teori-teori
etika secara lebih spesifik kepada topik-topik kontroversial baik pada domain
privat atau publik seperti perang, hak-hak binatang, hukuman mati dan
lain-lain.
3. Etika
Deskriptif
Etika deskriptif merupakan sebuah studi tentang apa
yang dianggap 'etis' oleh individu atau masyarakat. Dengan begitu, etika
deskriptif bukan sebuah etika yang mempunyai hubungan langsung dengan filsafat
tetapi merupakan sebuah bentuk studi empiris terkait dengan perilaku-perilaku individual
atau kelompok.
4.
Metaetika
Metaetika berhubungan dengan sifat penilaian moral.
Fokus dari metaetika adala arti atau makna dari pernyataan-pernyataan yang ada
di dalam etika. Dengan kata lain, metaetika merupakan kajian tingkat kedua dari
etika. Artinya, pertanyaan yang diajukan dalam metaetika adalah apa makna jika
kita berkata bahwa sesuatu itu baik?
e. Konsep Etika
Etika berbeda dengan etiket. Jika etika berkaitan dengan moral, etiket
hanya bersentuhan dengan urusan sopan santun. Etiket didefinisikan sebagai
cara-cara yang diterima dalam suatu masyarakat atau kebiasaan sopan-santun yang
disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia.
Etiket antara lain menyangkut cara berbicara, berpakaian, makan, menonton, berjalan, melayat, menelpon dan menerima telepon, bertamu, dan berkenalan.
Konsep-konsep dasar etika antara lain adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.
Etiket antara lain menyangkut cara berbicara, berpakaian, makan, menonton, berjalan, melayat, menelpon dan menerima telepon, bertamu, dan berkenalan.
Konsep-konsep dasar etika antara lain adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.
Teori-teori etika:
1. Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan diangap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat secara keseluruhan.
1. Utilitarianisme
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan diangap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat secara keseluruhan.
2. Analisis Biaya-Keuntungan
(Cost-Benefit Analysis)
Pada dasarnya, tipe analisis ini hanyalah satu penerapan utilitarianisme. Dalam analisis biaya-keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga keuntungannya.
Pada dasarnya, tipe analisis ini hanyalah satu penerapan utilitarianisme. Dalam analisis biaya-keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga keuntungannya.
3. Etika Kewajiban dan Etika Hak
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika.
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika.
4. Etika Moralitas
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral).
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar